Sebelum Dapodikdas, Data Pendidikan Selalu Terlambat 2 Tahun


Judul : Sebelum Dapodikdas, Data Pendidikan Selalu Terlambat 2 Tahun
link : Sebelum Dapodikdas, Data Pendidikan Selalu Terlambat 2 Tahun


Sebelum Dapodikdas, Data Pendidikan Selalu Terlambat 2 Tahun

Aplikasi Dapodikdas ( Data Pokok Pendidikan Dasar) adalah merupakan aplikasi dalam proses pendataan yang bisa mendorong terlaksananya program-program pada lingkungan Dirjen Dikdas bisa berjalan secara efektif dan efisien. Sehingga, Dirjen Dikdas, Hamid Muhammad, mengatakan jika keberadaan Dapodikdas sangatlah penting.
Hamid menceritakan, sebelum munculnya Dapodikdas, maka pola pendataan yang dilaksanakan di lembaga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (dahulu bernama Departemen Pendidikan Nasional) masih manual. Pendataan dimulai dengan pengisian kuesioner di sekolah, selanjutnya direkapitulasi di dinas pendidikan kabupaten/kota, dan kemudian dikirimkan ke dinas pendidikan provinsi, terakhir diserahkan ke Kemdikbud. Perjalanan data yang berjenjang akan memakan waktu yang cukup lama dan sangat menguras tenaga.
Dampak dari penataan manual ini adalah data yang dikeluarkan Pusat Data Statistik merupakan data 2 tahun yang lalu.
Dapodikdas
Bertolak dari hal tersebut, Hamid berinisiatif memberikan instruksi kepada semua direktur yang ada di lingkungan Dirjen Dikdas untuk selalu senantiasa berpijak pada Dapodikdas, baik itu saat melaksanakan perencanaan ataupun  pelaksanaan program pendidikan.
Beliau juga menambahkan himbauan kepada semua direktur, nahwa program perbaikan sekolah dan sebagainya tidak lagi melalui proposal.
Hamid menambahkan juga , agar proses tersebut (perbaikan sekolah)  bisa berjalan lebih cepat, perlu menggunakan program aplikasi yang terintegrasi dengan Dapodikdas., sehingga direktorat tidak terlalu susah melakukan penilaian satu demi satu proposal yang masuk supaya tidak lagi makan tempat dan tenaga.