Segera Berlaku! Sekolah Lima Hari, Hari Sabtu Minggu Siswa Libur


Judul : Segera Berlaku! Sekolah Lima Hari, Hari Sabtu Minggu Siswa Libur
link : Segera Berlaku! Sekolah Lima Hari, Hari Sabtu Minggu Siswa Libur


Segera Berlaku! Sekolah Lima Hari, Hari Sabtu Minggu Siswa Libur

Kemdikbud berencana akan meliburkan sekolah pada tingkat SD dan SMP untuk hari Sabtu-Minggu. Kebijakan ini diambil sengaja oleh Kemdukbud untuk mengoptimalkan pola pendidikan karakter yang  diterapkan di seluruh Indonesia.
Medikbud, Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa nantinya hari Sabtu dan Minggu diliburkan untuk hari bersama keluarga, sementara penanaman program pendidikan karakter dilakukan siswa bersama guru pada hari Senin sampai Jumat.

Pola pembelajaran yang berbasis Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA

Penerapan program pendidikan karakter ini adalah merupakan implementasi dari janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Nawacita. Kedepan, guru dan murid diharapkan untuk lebih aktif dalam pola pembelajaran yang berbasis Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
Dalam hal ini, Mendibud juga menjelaskan bahwa nantinya tidak ada penambahan jam pelajaran, yang ada penambahan aktivitas pad akegiatan sekolah.
Muhadjir juga menjelaskan bahwa harapan kedepan dari kebijakan ini adalah guru bisa bervariasi dalam menerapkan metod epembelajaran dalam mengembangkan pola pendidikan karakter. Contohnya dengan metode role playing maupun metode role model.
Muhadjir juga menjelaskan bahwa saat ini banyak guru yang menggunakan metode ceramah, sementara itu masih ada metode mengajar lain yang bervariasi, misalnya untuk memperkuat karakter siswa guru bisa dengan mencontohkan simulasi dagang atau perbankan. Dari contoh tersebut siswa nantinya berperan jadi manager, ada yang meminjam uang. Secara otomatis, siswa belajar cara matematika dalam menghitung uang, nilai kejujuran, kecermatan, dan berani mengambil resiko. Disitulah yang dimaskud dengan pendidikan karakter.

LKS Akan Dihapus Karena dinilai Tidak Memberi Nilai Tambah Bagi Siswa

Disamping itu,  siswa tidak akan banyak terbebani dengan pekerjaan rumah seperti  sistem yang saat ini dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Muhadjir menegaskan bahwa LKS akan dihapus karena tidak banyak memberi nilai tambah bagi siswa.
Salah satu alasannya adalah setiap siswa memiliki kemampuan berkembang sendiri-sendiri, sehingga tidak bisa disama ratakan dengan LKS.
Sejauh ini, tahap pola pendidikan karakter sudah memasuki tahap persiapan. Sejumlah 541 kepala sekolah sedang  mengikuti pelatihan untuk mempersiapkan metode ini. Tahun depan direncanakan 1.500 kepala sekolah akan mendapatkan pelatihan yang sama.
Rencana Kemdikbud mengenai pemangkasan aktivitas belajar siswa ditingkat SD dan SMP diharapkan bisa mengoptimalkan waktu bersama antara siswa dengan orangtua.

Menurut Mendikbud, Sabtu-Minggu tidak ada waktu sekolah sehingga  akan jadi hari keluarga. Dengan  begitu maka orangtua bisa mengajak anak-anaknya untuk traveling dan mengenal lokasi wisata Indonesia.
Muhadjir juga berharap waktu luang itu busa dimanfaatkan oleh orangtua siswa.  Peningkatan jumlah wisawatan domestik itu juga akan didorong oleh Kemdikbud dengan membuatan kalender budaya. Kalender ini akan memberikan informasi event kebudayaan di seluruh Indonesia selama satu tahun.


Sumber: okezone