Judul : Kali Ini! M Dahrul, Guru SMK 2 Makassar Dianiaya Wali Murid Sampai Bersimbah Darah
link : Kali Ini! M Dahrul, Guru SMK 2 Makassar Dianiaya Wali Murid Sampai Bersimbah Darah
Kali Ini! M Dahrul, Guru SMK 2 Makassar Dianiaya Wali Murid Sampai Bersimbah Darah
Tak terima karena anaknya ditegur dan diduga dipukul gurunya, Adnan Achmad (43) seorang wali murid menganiaya guru SMK Negeri 2 Makassar bernama Muhammad Dahrul. Bahkan Adnan memukul bagian muka korban sampai korban pun bersimbah darah. Kejadian ini terjadi di lingkungan SMK 2 Makassar pukul 11.00 Wita.
Usai kejadian, pelaku pun diamankan Personil Polsek Tamalate di SMK 2 Makassar.
Informasi yang berhasil dihimpun alasan pelaku memukul korban adalah dikarenakan tak terima anaknya dianiaya oleh M. Dahrul pada saat jam sekolah.
Nasib nahas dialami Dahrul, harus menjadi korban penganiayaan oleh orang tua siswa bernama Adnan Ahmad (42). Kasus penganiayaan terhadap Dahrul ini pun mendapatkan sorotan Sekretaris Kota (Sekkot) Makassar Ibrahim Saleh.
Menurut Ibrahim Saleh, tindakan orang tua siswa yang sengaja menganiaya guru SMK 2 sebagai tindakan yang tidak benar.
gambar ilustrasi |
Ibrahim menjelaskan bahwa seharusnya orang tua harus mengetahui tugas guru yang bukan hanya sebagai tenaga pendidik. Melainkan guru juga sebagai pembina dan orangtua bagi siswa di sekolah.
Ibrahim Saleh sangat mendukung langkah Dahrul yang melaporkan tindak penganiayaan terhadap dirinya yang dilakukan oleh orang tua siswa.
Pelaku Hampir Dihajar Beramai-ramai
Pelaku penganiaya guru SMK 2 Makassar, Adnan Achmad nyaris saja menjadi bulan-bulanan siswa, pada Rabu 10 Agustus. Dia hampir saja dikeroyok oleh puluhan siswa di sekolah tersebut.
Wajah pelaku penganiayaan, hampir dihajar beramai-ramai |
Kapolsek Tamalate, Kompol Azis Yunus mengatakan bahwa para siswa marah seketika saat melihat guru tercintanya dianiaya hingga berdarah-darah. Guru arsitek SMK 2 Makassar ini mengalami luka pada hidung dan pelipisnya usai dianiaya Adnan Achmad.
Beruntung, personel Babinkamtibmas lewat di sekolah tersebut dan melihat ada keributan.
Dasrul dianiaya oleh orang tua siswa gara-gara diduga menampar muridnya karena sang murid mengeluarkan kata-kata kotor.
Pada saat ditegur karena tidak mengerjakan tugas, siswa bersangkutan justru menendang pintu dan berkata, “Sundala”.
Perkataan ini memicu emosi Dasrul hingga spontan menampar siswa tersebut. Usai dipukul, sang siswa tersebut mengadu ke orang tuanya.
Ikatan Guru Indonesia (IGI) mulai Merancang Sistem Perlindungan untuk Guru
Ikatan Guru Indonesia (IGI) mulai merancang sistem perlindungan untuk guru-guru di sekolah. Alasanya, kasus penganiayaan maupun kriminalisasi terhadap guru terus terjadi.
Ketua IGI, M Ramli Rahim menjelaskan bahwa perlindungan guru, perjanjian dengan orangtua siswa ssangat diperlukan untuk mencegah hal-hal seperti itu.
Menurutnya, perlindungan guru sangat diperlukan untuk mengantisipasi agar kriminalisasi terhadap guru bisa ditekan. Sekaligus untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi.
Terkait dengan kasus penganiayaan guru di Makassar, Ramli meminta pengurus IGI Makassar dan Sulsel untuk turun tangan dalam mendampingi guru SMKN 2 Makassar itu.
Sumber: pojoksulsel.id